Saat memutuskan untuk memotret Night Sky Photography, ingatlah bahwa kesabaran sama pentingnya dengan kemampuan untuk melihat komsposisi gambar yang lebih kritis dan memutuskan apa yang perlu diubah di lain waktu untuk membuatnya lebih baik.
Proses menemukan waktu eksposur yang tepat untuk sebuah gambar yang kamu inginkan akan menjadi proses coba-coba (dalam hal panjang lensa, kecepatan rana, pengaturan apertur, karena ketiganya memiliki efek yang berbeda). Dengan eksposur yang lama lebih dari 30 detik, Remote Shutter sangat diperlukan untuk memastikan hasil gambar yang tajam. Semakin banyak hasil foto Night Sky Photography yang kamu ambil, semakin akan mempelajari cara terbaik untuk memotretnya.
Kecepatan rana yang berdurasi panjang adalah kunci untuk menangkap gambar langit yang imajinatif dan indah di malam hari, jadi bersabarlah dan jenis fotografi ini akan menjadi karya fotografi yang menakjubkan buatmu.
- Star Trails
Karena perputaran bumi pada porosnya, tampaknya cahaya dari bintang-bintang bergerak melingkar mengelilingi kutub langit. Gerakan ini dapat dideteksi sekitar 5 hingga 10 menit serta dapat dilacak oleh kamera dalam bentuk goresan.
Untuk memotret efek magis ini, kamu memerlukan tripod yang kokoh dan banyak kesabaran. Fokuskan lensa hingga tak terbatas dan atur mode kamera pada mode pemotretan Manual atau Bulb. Dengan menggunakan remote control, kamu akan menangkap bintang-bintang yang bergerak melintasi langit.
Eksposur ini bisa berlangsung beberapa menit hingga beberapa jam. Jika kamu mengingat beberapa hal, seperti pengaturan waktu, komposisi, dan daya baterai, kamu dapat membuat pemotretan jejak bintang menjadi lebih mudah.
2. Temukan Lokasi yang tepat
Tempat terbaik untuk melihat dan memotret Night Sky Photography adalah di pedesaan, hal itu karena kota memiliki cahaya buatan yang menyebabkan polusi cahaya. Kamu harus menjauh dari cahaya buatan untuk melihat bintang dengan baik. Langit yang benar-benar gelap lebih disukai, tetapi cahaya buatan mencegah langit malam menjadi benar-benar gelap.
Kemudian hindari juga cahaya bulan, karena ketika membiarkan rana terbuka, katakanlah, hampir 20 menit, satu jam setelah matahari terbenam, kamera mungkin menganggapnya sebagai bidikan siang hari.
Demikian pula, foto malam bulan purnama dengan waktu pencahayaan sekitar 10 menit juga dapat terlihat seperti bidikan siang hari. Oleh karena itu, yang terbaik adalah mencoba gambar seperti itu dengan bulan baru atau jauh sebelum bulan terbit atau setelah bulan terbenam. Cahaya yang muncul dari bintang-bintang akan lebih jelas saat ini dan gambarnya akan sempurna.
3. Gunakan Long Shutter Speeds
Saat memotret langit malam dengan eksposur lama, eksposur 15 menit atau lebih akan menunjukkan rotasi Bumi. Kamu membutuhkan lensa sudut lebar dan tripod yang kokoh, tentu saja. Kamu akan ingin menggunakan pelepas kabel untuk menghilangkan goyangan kamera dalam bentuk apa pun.
Fokuskan lensa hingga tak terbatas dan atur kamera ke mode pemotretan B “Bulb”. Atur apertur diantara f/2.8 dan f/4 untuk hasil optimal, dan tekan remote untuk membuka rana. kamu harus menjaga ISO pada 100 untuk menjaga noise seminimal mungkin karena langit sangat gelap dan kurang rentan menghasilkan noise saat eksposur di atas 15 detik.
4. Aurora dan Polar Light
Memotret fenomena atmosfer aurora borealis menjadi tantangan tersendiri bagi para fotografer. Partikel surya bermuatan bergerak sangat cepat dan terkadang tersembunyi sehingga tidak mungkin untuk memotretnya. Namun, jika mengikuti tips ini, kamu akan bisa mendapatkan foto aurora borealis terbaik.
Pasang kamera pada tripod yang kuat agar tetap stabil untuk eksposur yang lebih lama. Tetapkan ISO pada kisaran 100 hingga 400. Shutter speed bisa selama 30 detik tergantung jumlah cahaya yang tersedia. Jangan mengandalkan pengukur cahaya bawaan, yang lebih baik dibiarkan untuk penggunaan siang hari.
5. Cloudy Skies
Saat cahaya mulai turun, lihatlah langit yang sedang mendung. Perhatikan warna dan bagaimana mereka menyatu melalui awan. Meskipun gelap, kamu harus mencoba menggunakan filter 80A Blue Cooling untuk meningkatkan pancaran biru langit dan mengurangi pancaran kuning dari cahaya lampu. Kemudian gunakan lensa wide angle dan pilih eksposur yang lebih lama.
Setelah itu kamu dapat mencoba beberapa jepretan percobaan dan kemudian mengoreksinya dengan cermat pada kamera. Kamu harus dapat memutuskan kisaran eksposur terbaik untuk menangkap beberapa foto langit mendung yang bagus.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!