Jika kamu merayakan malam tahun baru, inilah saatnya untuk menangkap pertunjukan kembang api di kamera. Berikut beberapa teknik sederhana untuk mengambil bidikan kembang api yang bagus.
- Persiapan yang matang
Saat kamu akan memotret kembang api, persiapkanlah secara matang. Pastikan kamu memiliki cukup kartu memori dan baterai ekstra. kamu perlu membawa tripod, lensa zoom wide angle atau telefoto, dan ingatlah untuk datang lebih awal. Tempatkan kamera pada tripod, dan putar tombol mode ke mode M (manual), disarankan menggunkan bukaan aperture yang kecil seperti f/8 – f/16 untuk DOF (kedalaman bidang) yang lebih besar dan exposure yang lama antara 1-10 detik. Gunakan self-timer kamera atau kabel release untuk mengambil foto tanpa blur sama sekali. Untuk efek dramatis, cobalah menangkap beberapa jejak kembang api di langit.
2. Sertakan Orang pada fotomu
Posisikan subjek (orang) di tempat yang bagus di pusat pertunjukan kembang api. Kemudian tempatkan kamera pada tripod dan pilih apertur besar agar semuanya tetap tajam. Tetapkan ISO di 100 untuk meminimalkan gangguan noise. Tunggu beberapa kembang api padam, dan gunakan remote shutter untuk mengambil foto. Jangan gunakan flash karena dapat merusak efek pada gambar, dan gunakan eksposur lebih lama untuk menangkap berbagai momen kembang api yang memesona.
3. Gunakan Kecepatan Rana Lambat
Dalam hal kecepatan rana, kamu harus memilih eksposur lambat, antara 1 – 15 detik untuk menangkap jejak cahaya. Semakin lama eksposur, semakin banyak garis yang muncul dan semakin lama terlihat. Lebih cepat tidak akan menangkap momen ledakan kembang api yang diperpanjang. Kamu harus mengambil gambar menggunakan remote shutter atau pelepas kabel sehingga tidak perlu menyentuh dan menggoyangkan kamera. Jika kamu tidak memiliki apa pun untuk menahan kamera agar stabil, tingkatkan sensitivitas kamera terhadap cahaya dengan menaikkan ISO. Ini akan memberi Anda eksposur yang lebih pendek tanpa buram, tetapi bersiaplah untuk lebih banyak butiran atau ‘noise’ dalam foto kembang api yang kamu buat.
4. Klik dan Pergi
Jepret aksinya, tetapi hindari jeda rana (waktu yang diperlukan antara menekan shutter dan kamera mengambil gambar) dengan menahan tombol rana ditekan setengah. Saat momen yang tepat tiba, tekan sepenuhnya untuk menangkap gambar yang diinginkan secara instan. Biarkan asap menghilang sebelum mengambil bidikan berikutnya, sehingga nantinya tidak perlu mengedit foto kembang api dengan software.
5. Menembak dari Jarak Jauh
Pasang kamera pada tripod yang kokoh dan posisikan agar jembatan, air, dan bangunan dapat terlihat. Setel mode dial ke mode AV (Aperture Priority), setel ISO pada kisaran 100 hingga 400 dan pilih aperture f/16 atau lebih. Idealnya kita menginginkan long exposure di mana saja antara 1-30 detik untuk efek air yang halus. Gunakan lensa wide-angle (10mm – 42mm) untuk perspektif yang luas. kamu ingin melepaskan fokus otomatis pada lensa, dan mengaturnya ke Infinity (8 ke samping pada laras lensa); ini tidak selalu terlihat pada beberapa lensa digital, jadi harus mengetahuinya untuk lensa yang dipakai. Gunakan self-timer kamera atau kabel release untuk mengambil foto tanpa blur sama sekali.
Salah satu hal terpenting dalam pemotretan kembang api adalah pengaturan waktu. Selalu awasi dan biasakan untuk memprediksi kapan kembang api akan meledak, jika tidak ingin menangkapnya saat lepas landas atau ketika sudah selesai. Jika ingin memotret kembang api yang membuat semburan warna-warni. Dengan sedikit latihan, itu akan membuatmu akan dapat merekam beberapa gambar yang memukau dan menarik.
Source: exposureguide.com
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!